Potret Diri Menghisap Pipa
Oil On Canvas ,
59 cm x 125 cm (1977)
Affandi
a.
Deskripsi
Lukisan
berjudul Potret Diri Menghisap pipa , 59 cm x 125 cm dengan cat minyak di atas
kanvas. Lukisan ini dibuat oleh maestro lukis dunia asal Indonesia bernama
Affandi pada tahun 1977. Lukisan ini terbagi atas latar depan, dan latar
belakang. Latar depan ditunjukkan dengan seorang lelaki tua yang sedang memegang
dan menghisap pipa, Pandangan lelaki tua itu ada yang memandang ke pipa yang
sedang dihisapnya. Latar belakang ditunjukkan dengan keberadaan obyek lingkaran
merahdengan garis melengkung disekitarnya. Secara keseluruhan lukisan ini,
terdapat berbagai warna warna diantaranya merah, orange, cokelat, hijau,
kuning, dan campuran dari warna tersebut. Garis yang mendominasi lukisan ini
ialah garis lengkung. Berukuran pendek,
panjang. Dengan metode sapuan jari yang menjadi ciri khas dari seorang Affandi.
b. Analisis
dan interprestasi
Keberadaan
garis dalam lukisan ini, pada dasarnya berfungsi sebagai identitas bentuk,
sehingga bentuknya dapat dikenali. Garis sebagai identitas bentuk, seperti
halnya bentuk-bentuk yang tampak pada: orang tua, tangan, pipa, matahari. Garis-garis
yang ada terlihat ekspresif, awut-awutan namun dalam ”bentuk” yang ritmis.
Sebagian terdapat garis yang bebas atau garis yang saling tumpang tindih. Garis
tersebut mendeskripsikan batas-batas atau kontras dari nada gelap terang, warna
atau tekstur yang terjadi sepanjang batas-batas bentuk tersebut. Dengan
demikian, rupa bentuk pada lukisan ini adalah bentuk yang terlihat dalam
kaitannya dengan bentuk-bentuk yang lain atau ruang yang mengelilinginya.
Bentuk (shape) pada lukisan ini terjadi karena dibatasi oleh sebuah garis, juga
dibatasi oleh warna yang berbeda atau oleh gelap terang. Hal itu ditunjukkan
seperti pada figur wajah orang tua yang berbeda pada bagian rambutnya. Warna
merah menjadi warna yang mendominasi pada lukisan ini, warna ini terdapat pada
bagian wajah dan matahari serta sedikit di bagian tangan. Sedangkan warna
kuning berada diantara rambut dan matahari, begitupun warna orange. Warna
coklat kehitaman ada pada hampir seluruh tubuh dan sebagian kecil di gambar
matahari. Warna Hijau ada pada bagian rambut berfungsi sebagai penyeimbang
lukisan yang terkesan panas, agar tidak terlalu panas.
Lukisan ini memiliki keseimbangan
asimetris, walaupun tidak sama antara bagian kanan dengan kiri, atas dengan
bawah, namun tetap seimbang dilihat dari komposisinya baik warna bentuk, garis,
kesan ruang dan lain lain.
Lukisan yang diberinya judul Potret
Diri Menghisap Pipa dibuat
pada tahun 1977, dengan media cat minyak di atas kanvas.
Lukisan berkomposisi horizontal
ini memiliki dimensi
59 X 125 cm dan visualisasinya sangat sederhana, hanya menggambarkan seraut wajah seseorang yang sedang menghisap pipa dan matahari. Bila dilihat
secara detail maka proses pembuatannya melibatkan beberapa
jenis tanda. Berdasarkan identifikasi kemiripannya dengan
objek yang diacu, maka gambar wajah maupun
matahari tersebut merupakan ikon. Wajah
seseorang sebagai ikon terlihat mirip dengan wajah Affandi meskipun tidak realis, dan lingkaran merah juga mirip dengan matahari. Selain itu, pipa yang dipegang
lelaki tua tersebut juga sebagai ikon.
Matahari Sebagai tanda yang paling menonjol
kehadirannya di sana, matahari tampaknya selain menunjukkan tanda ikonis sangat mungkin diinterpretasikan
secara metaforis. Tanda ini mengacu pada objek benda langit yang memiliki sifat
bercahaya. Matahari merupakan sumber segala kehidupan dijagad raya.
Gambar matahari
dibentuk dari beberapa lingkaran
dengan garis-garis memancar
sehingga visualisasinya membentuk radial. Bentuk yang
memberikan sugesti pemusatan,
letupan, atau letusan secara tiba-tiba.
Lukisan ini memuat wajah, tidak terlalu
sulit bila dikaitkan wajah itu dengan Affandi. Dahi lebar, rambut acak-acakan, kurus, tulang pipi menonjok, dan berjanggut. Mengacu pada sosok Affandi,
manusia yang memiliki
karakteristik eksplosif, semangat yang kuat.
Pengorganisasian unsur garis, bentuk,
warna, yang kuat maka karya
Affandi juga memiliki ekspresi psikologis. Garis diagonal yang cenderung
datar pada pipaaakan memperlihatkan ketenangan,
sementara garis-garis yang awut-awutan mencerminkan dorongan
emosi yang bergejolak, bergerak, dan dinamis.
Dari aspek indeks,
gaya dan tema lukisan
dapat dikaitkan dengan kondisi alam yang
sedang diterpa sinar kuat matahari udaranya menjadi begitu panas menyengat yang bisa bermakna musim kemmarau, musim paceklik. Matahari digambarkan dengan
bentuk lingkaran dan cahayanya digoreskan ke arah luar sehingga membentuk
garis radial. Penggambaran raut wajah dirinya
sangat lemah, matanya memelas,
dan pipinya cekung menandakan
badan yang kurus karena penderitaan sedang menikmati cerutu pipa, hal yang sangat
sederhana yang membuat ia bahagia.
Emosi pelukis dalam
lukisan ini secara jelas tampak dari sapuan kuas besar,
tarikan garis yang kasar dan
spontan dengan warna panas. Warna coklat
gelap menggambarkan ekspresi keprihatinan yang menimpa Masyarakat
kalangan menengah kebawah.
Pada tahap makna ideologisnya adalah bahwa manusia merupakan bagian
dari
alam. Matahari adalah benda di langit yang bercahaya terang dan panas pada siang hari,
merupakan sumber bagi segala macam kehidupan dan energi di bumi. Sedangkan pipa disini
menunjukkan sumber kebahagiaan yang dialami oleh rakyat kecil, di tengah
panasnya matahari atau bisa juga diartikan dengan tantangan hidup.
Makna konotatif
atau yang tersirat dari karya Potret Diri dan menghisap
pipa, wajah Affandi yang kurus menunjukkan kondisi
atau keadaan fisiknya yang menderita karena sering sakit. Gambar
pipa diinterpretasikan secara metaforis. Memiliki sumber kebahagiaan. Karena bagi perokok
pipa adalah teman terbaiknya. Kemudian Matahari bisa diinterpretasikan memiliki sifat kuat, bercahaya kuat,
dan sumber segala kehidupan di jagad raya. Gambar
matahari dibentuk dari lingkaran bergaris memancar, memberi pesan
semangat .
c. Penilaian
Dalam lukisan yang berjudul Potret Diri dan menghisap
pipa karya Affandi dari segi
visual Sudah baik bisa dilihat dari baerbagai aspek dalam seni, diantaranya
komposisi, keseimbangan baik dari segi bentuk, warna, garis dll. Elemen- elemen
lain juga sangat baik seperti realita kehidupan rakyat kecil yang dilukiskan
dengan lelaki tua yang kurus kering yang terlihat sedang menikmati hidup
ditengah tantangan dunia dia tidak peduli, telah berhasil diciptakan Affandi,
sehingga karya ini dapat tersampaikan dengan baik.
Komentar
Posting Komentar