TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“AL-QURAN
HARGA MATI PEDOMAN HIDUP ”
Guru Mapel : Mukti,
S.Ag
Disusun Oleh :
Nama : Aulia Eka Putri
Kelas
: XI TKJ 2
Nomor
: 05
SMK NEGERI 1 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan HidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul“Al-Quran Harga Mati Pedoman
Hidup”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan penulis
dan untuk memenuhi tugas mapel Pendidikan
Agama Islam.
Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun.
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon
maaf sebesar-besarnya.
Boyolali,
3 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang
Masalah....................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 4
BAB
II PEMBAHASAN........................................................................................ 5
2.1 Pengertian
Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik................................................ 5
2.2 Tujuan pokok diturunkannya Al – Qur’an .......................................................... 6
2.2 Bukti –
bukti kebenaran Al – Qur’an................................................................... 7
2.3 Al – Qur’an
dan ilmu pengetahuan...................................................................... 8
BAB
III PENUTUP................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 9
3.2 Saran.................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak
kesempurnaan.Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia.Kitab suci
yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan
Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam
Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas
yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an
adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus
berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang
pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap
Al-Qur’an juga akan mempertajamkan mata hati dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian
tidak butuh lagi metodelogi yang beragam dan cenderung bertele – tele dalam mengaji
Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai
penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran di dalamnya maka
pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat
Al-Qur’an bagi kehidupan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
pada makalah ini yaitu :
1.
Apa
yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam ?
2.
Apa tujuan pokok diturunkannya Al-Quran ?
3.
Apa
yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an?
4.
Apa
yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Umat Islam
Al-Qur’an memberikan petunjuk,
mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang.Semua yang ada di dalamnya
yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku,
politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah,
sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi.
Ada kemampuan untuk memperbaiki hati di dalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya.
Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada
Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berperilaku
dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang
baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an
tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh
Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskan secara
terinci, semua perincian yang ada di dalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah,
larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara
definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang
diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk
yang terbaik.Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Artinya
:Tidaklah orang-orang kafir itu dating kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.”(Qs.
Al-Furqon :33).
Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya
dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam.
Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk.
Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala. Sesungguhnya nilai dan
keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati
dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2
Tujuan Pokok di Turunkannya Al-Qur’an
Sebagaimana
diketahui bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama dan pertama dari ajaran agama
Islam. Berbeda dengan kitab suci agama lain, Al-Qur’an yang diturunkan kepada
nabi Muhammad tidak hanya mengandung pokok-pokok agama. Isinya mengandung
segala sesuatu yang diperlukan bagi kepentingan hidup dan kepentingan manusia
yang bersifat perseorangan dan kemasyarakatan, baik berupa nilai-nilai moral
dan norma-norma hukum yang mengatur hubungan dengan kholiqnya, maupun yang
mengatur hubungan manusia dengan makhluk lainnya.
Al-Qur’an
adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari mempelajari
sejarah . Untuk itu Al-Qur’an mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:
a.
Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus
dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan
kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.
b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan
norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupannya secara individual atau kolektif.
c. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan
jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain.
yang lebih singkat, “Al-Qur’an adalah
petunjuk bagi seluruh umat manusia ke jalan kebajikan yang harus ditempuh demi
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat”.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa Al-Qur’an mengandung
petunjuk bagi umat manusia ke jalan kebajikan yang harus ditempuh jika
seseorang mendambakan kebahagiaan dan menghindari kejahatan jika seseorang
tidak ingin terjerumus ke lembah kesengsaraan.
2.3
Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
Walaupun
Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah
menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah
petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti
kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada
empat tahapan yaitu
1.
Menentang siapa pun yang meragukannya
untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.
2.
Menentang mereka untuk menyusun
seluruh surat semacam Al-Qur’an
3.
Menentang mereka untuk menyusun satu
surat saja semacam Al-Qur’an
4.
Menentang mereka untuk menyusun
sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an.
Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti
kebenarannya :
1.
Keindahan, keserasian, dan
keseimbangan kata-katanya.
2.
Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3.
Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh
mengagumkan ilmuan masa kini.
Sebagian
besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum
dalam asmaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan
nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain.
Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul
Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika
tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang
artinya :
“Dan tolong menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan
kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai
bentuk kemaksiatan dan dosa.
2.4
Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya
cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul di dalamnya, bukan pula dengan menunjukkan
kebenaran teori – teori ilmiah.
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan
ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya :adakah teori relavitas atau bahasan
tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum
dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa ayat-
ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas
dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat –
syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga
dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh.Ini menunjukkan
bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang
dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim
yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Di dalam Al-Qur’an
tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai
hasil.
Salah satu faktor terpenting yang
dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam
menilai suatu ide.Ide yang dibawa Al-Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an
tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu
ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja.Untuk lebih menekankan
kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan
– pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa
sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Di dalam kandungan
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berperilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran,
murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari
dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang
diturunkan melalui Jibril sebagai mukjizatNabi Muhammad SAW. Al-Qur’an
diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada di dalam
Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas
yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2.
Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatNya dan hidayahNya yang telah memberikan
kesempatan untuk saya hingga saya bias menulis makalah ini, dan dengan kekurangan
– kekurangan yang ada pada penulisan maka
dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca
agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami
dan mempelajari. Ungkapan terima kasih kepada pembimbing sehingga
terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan.
Amin
Komentar
Posting Komentar